Ini dia ceritanya, Cekidot ! silahkan membaca. ^_^
Mari kita
belajar manakala bangsa Jepang menghadapi 3 musibah sekaligus yaitu, Tsunami,
Gempa Bumi dengan kekuatan 9.0 skala richter dan ancaman radiasi nuklir akibat
kebocoran PLTN di Jepang bagian timur. Wajar jika kemudian pemerintah dan
masyarakat Jepang panik kebingungan karena bencana ini. Wajar jika mereka
kemudian mulai merasa galau, menangis dan tidak tau mesti berbuat apa.
Bahkan untuk
skala bencana ini, rasanya bisa “dimaafkan” jika stasiun-stasiun TV memasang
sedikit musik latar ala lagu-lagu Ebiet yang mendayu-dayu, mengeksploitasi
kesedihan dan membuat video klip tangisan anak negeri yang berisi wajah-wajah
korban bencana yang penuh kepiluan dan tatapan kosong yang tak punya harapan.
Bagaimana tidak, tsunami dan gempa bumi ini benar-benar menyapu habis seluruh
kehidupan yang mereka miliki. Sangat wajar jika kemudian mereka tidak punya
harapan.
Tapi apa
yang terjadi pasca bencana mengerikan ini ??
Dari hari pertama bencana, TV Jepang
tidak memutar lagu-lagu sedih ala Ebiet. Tidak ada rekening dompet bencana alam
khas televisi atau media Indonesia. Tidak ada video klip tangisan anak negeri.
Tiga unsur itu (lagu ala Ebiet, rekening dompet bencana, video klip tangisan
anak negeri), sama sekali tidak disiarkan di TV.
Tapi inilah
yang terlihat di stasiun-stasiun TV Jepang pada saat awal kejadian musibah itu
datang :
- Peringatan pemerintah agar setiap warga tetap waspada.
- Himbauan pemerintah agar seluruh warga Jepang bahu-membahu menghadapi bencana (termasuk permintaan untuk menghemat listrik agar warga di wilayah Tokyo dan Tohoku tak lama-lama terkena mati lampu).
- Permintaan maaf dari pemerintah karena terpaksa harus melakukan pemadaman listrik terencana.
- Tips-tips menghadapi bencana alam.
- Nomor telepon call centre bencana alam yang bisa dihubungi 24 jam.
- Pengiriman tim SAR dari setiap perfektur menuju daerah-daerah yang terkena bencana.
- Potret warga dan pemerintah yang bahu-membahu menyelamatkan warga yang terkena bencana.
- Pengobaran semangat dari pemerintah yang dibawakan dengan gaya tenang dan tidak emosional : mari berjuang sama-sama menghadapi bencana, mari kita hadapi (goverment official pake kata norikoeru, yang kalau diterjemahkan secara harafiah : menaiki dan melewati) dengan sepenuh hati.
- Potret para warga yang tekena bencana,yang saling menyemangati.
Suatu ketika
ada ayng sedang mencari isterinya, dan sudah lama tidak bertemu, air mukanya
sudah terlihat galau dan putus asa, tapi tetap tenang dan tidak emosional,
seorang nenek-nenek menyemangatinya di tempat pengungsian : gambatte saga ! kitto mitsukaru kara.
Akiramenai de (ayo kita bejuang cari isteri kamu. Pasti ketemu. Jangan
menyerah).
Ini negeri
yang luar biasa, dengan sumber daya alamnya yang sangat terbatas, negeri yang
alamnya keras, tapi bisa maju dan punya mental sekuat baja, karena : falsafah GAMBARU-nya itu. Dan, GAMBARU sudah lebih dari cukup untuk
menghadapi segala persoalan dalam hidup.
GAMBATTE SAGASOO !!
Bagaimana ?? Semoga setelah membaca artikel saya ini anda dapat termotivasi dan dapat mencontoh kegigihan bangsa Jepang agar meraih kesuksesan. karena, rahasia kesuksesan bangsa Jepang adalah dengan menerapkan semboyan Gambaru-nya tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Award dari teman "Infobiasabanget" |
atas permintaan sobat,,silahkan awards pertama saya ambil...!!!
BalasHapusbagus nih infonya,,,saya punya tips nih buat sobat ,,agar blog sobat mendapat banyak pengunjung,,,silahkan ke blog saya aja..untuk belajar SEO..!!!
BalasHapusdan tolong bantu saya donk sob,,,berapa sih ukuran widht dan height gambar slide sobat,,,kan background kita sama,,coba liat aja gambar slide saya amburadul..!!!
Makasih Sob. :)
HapusOke, saya akan berkunjung ke blog sobat.
Hmm, ukuran foto yang saya pakai untuk slide di atas itu 448px × 336px, sob.
Udah ane pasang ......... bannernya :)
BalasHapusOke sip, makasih Sob. :)
Hapuswah bener2 termotivasi sob eh ngomong2 aq ngak hapus koment kamu deh tapi tak cari kok ngak ada
BalasHapus